Tentu saja untuk masing-masing negara memiliki akuntansi pemerintahan yang berbeda-beda tergantung pada kebijakan dari negara tersebut. Pada postingan tugas kali ini, saya memposting tentang akuntansi pemerintahan di negara Italy. Untuk informasi yang lebih lengkap dapat mengunduh file ini.....
klik here >> download Government Accounting in Italy
this is my blog...
Selasa, 23 Oktober 2012
Rabu, 17 Oktober 2012
Selasa, 02 Oktober 2012
APBD KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2004
Pada postingan sebelumnya, saya telah menguraikan tentang APBN tahun 2012 dan RAPBN tahun 2013. Kali ini saya akan menguraikan sedikit tentang APBD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
Supaya lebih khusus atau spesifik saya akan menguraikan sedikit tentang APBD Kabupaten Banjarnegara. Pada APBD Kabupaten Banjarnegara tahun 2004 memiliki pendapatan sebesar 346.486.266.405, yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar 30.622.373.387 dan dana perimbangan sebesar 298.087.056.018, serta pendapatan lain-lain yang sah sebesar 17.776.837.000.
Selanjutnya, ada belanja yaitu sebesar 344.791.092.232. Yang dimaksud belanja disini yaitu terdiri dari belanja aparatur sebesar 104.962.776.749, untuk belanja aparatur sendiri terdiri dari belanja administrasi umum sebesar 52.004.200.313, belanja operasi dan pemeliharaan sebesar 21.494.216.542, belanja modal sebesar 3.361.511.450, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan sebesar 21.530.496.665, belanja tak tersangka sebesar 6.572.351.779 (yang dimaksud belanja tak tersangka saya juga tidak tahu). Kemudian ada belanja publik sebesar 239.828.315.483, belanja publik terdiri dari belanja administrasi umum yaitu sebesar 192.813.646.866, belanja operasi dan pemeliharaan sebesar 12.860.075.833, dan belanja modal sebesar 34.154.592.784.
Oleh karena itu, pada APBD Kabupaten Banjarnegara tahun 2004 itu mengalami surplus sebesar 1.695.174.173. Untuk mengimbanginya maka ada pembiayaan, yang terdiri dari penerimaan daerah sebesar 61.740.390.605 yang kemudian akan dikurangkan dengan pengeluaran daerah sebesar 63.435.564.778, maka pembiayaannya akan berjumlah sama dengan surplusnya.
Untuk informasi data yang lebih lengkap please klik here for APBD Kab. Banjarnegara tahun 2004
Supaya lebih khusus atau spesifik saya akan menguraikan sedikit tentang APBD Kabupaten Banjarnegara. Pada APBD Kabupaten Banjarnegara tahun 2004 memiliki pendapatan sebesar 346.486.266.405, yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar 30.622.373.387 dan dana perimbangan sebesar 298.087.056.018, serta pendapatan lain-lain yang sah sebesar 17.776.837.000.
Selanjutnya, ada belanja yaitu sebesar 344.791.092.232. Yang dimaksud belanja disini yaitu terdiri dari belanja aparatur sebesar 104.962.776.749, untuk belanja aparatur sendiri terdiri dari belanja administrasi umum sebesar 52.004.200.313, belanja operasi dan pemeliharaan sebesar 21.494.216.542, belanja modal sebesar 3.361.511.450, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan sebesar 21.530.496.665, belanja tak tersangka sebesar 6.572.351.779 (yang dimaksud belanja tak tersangka saya juga tidak tahu). Kemudian ada belanja publik sebesar 239.828.315.483, belanja publik terdiri dari belanja administrasi umum yaitu sebesar 192.813.646.866, belanja operasi dan pemeliharaan sebesar 12.860.075.833, dan belanja modal sebesar 34.154.592.784.
Oleh karena itu, pada APBD Kabupaten Banjarnegara tahun 2004 itu mengalami surplus sebesar 1.695.174.173. Untuk mengimbanginya maka ada pembiayaan, yang terdiri dari penerimaan daerah sebesar 61.740.390.605 yang kemudian akan dikurangkan dengan pengeluaran daerah sebesar 63.435.564.778, maka pembiayaannya akan berjumlah sama dengan surplusnya.
Untuk informasi data yang lebih lengkap please klik here for APBD Kab. Banjarnegara tahun 2004
Sabtu, 29 September 2012
RAPBN tahun 2013
Pada postingan sebelumnya saya telah membahas APBN tahun 2012, untuk postingan kali ini saya akan menguraikan tentang RAPBN tahun 2013. Setelah saya mengunduh, membuka, membaca, dan mencoba untuk memahami RAPBN tahun 2013, menurut apa yang telah saya pahami yaitu untuk pendapatan negara pada tahun 2013 akan diperkirakan sebesar 1.507,7 triliun. Pendapatan negara ini bersumber dari pendapatan dalam negri yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar1.178,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak sebesar 324,3 triliun; dan penerimaan hibah sebesar 4,5 triliun.
Sedangkan untuk belanja negara sendiri sebesar 1.657,9 triliun, yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar1.139,0 triliun dan transfer kepada pemerintah daerah sebesar 518,9 triliun.
Pada RAPBN tahun 2013 diperkirakan mengalami defisit sebesar 150,2 triliun. Untuk menutupinya maka harus diimbangi dengan pembiayaan anggaran.
Sekian, yang dapat saya ulas dari RAPBN tahun 2013, untuk informasi lebih lengkap tentang RAPBN tahun 2013 klik here for RAPBN 2013
APBN tahun 2012
Postingan kali ini saya akan menguraikan sedikit mengenai APBN. Apa sih APBN itu? APBN kepanjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pengertian dari APBN itu sendiri adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN memuat rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah selama satu tahun anggaran yaitu setiap 1 Januari - 31 Desember.
Tetapi, saya tidak akan menguraikan APBN secara mendetail. Dalam postingan kali ini saya akan mengamati APBN pemerintah Indonesia tahun 2012.
Setelah saya mengunduh, membuka, membaca, dan mencoba untuk memahami APBN tahun 2012, maka yang saya pahami yaitu untuk penerimaan negara dan hibah yaitu sebasar 1.311.386,7 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya penerimaan negara dan hibah diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 141.472,1 miliar.
Sedangkan untuk belanja negara pada APBN tahun 2012 akan diperkirakan mengalami kenaikan dibandingkan dengan APBN-P tahun 2011 yaitu APBN tahun 2012 sebesar 1.435.406,7 miliar dan APBN-P tahun 2011 sebesar1.320.751,3 miliar. Belanja pemerintah pusat yaitu sebesar 964.997,3 miliar, sedangkan untuk yang ditransfer ke pemerintah daerah yaitu sebesar 470.409,5 miliar.
Maka dapat disimpulkan untuk APBN tahun 2012 akan mengalami defisit sebesar 124.020,0 miliar. Untuk menutupi defisit ini maka pembiayaan luar negri dianggarkan sebesar 125.912,3 miliar, sedangkan untuk pembiayaan dalam negri hanya dianggarkan sebesar 1.892,3 miliar.
Untuk data yang lebih lengkap dapat klik here for APBN 2012
Selasa, 18 September 2012
NERACA POSISI KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2011-2012 (Rp Triliun)
Untuk tahun 2011 pada bulan Juni dan Desember aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya mengalami peningkatan begitu pula juga degan tahun 2012 pada bulan Juni juga mengalami peningkatan yang bagus. Sedangkan untuk kewajiban jangka pendek pada Juni 2011 dan Desember 2011 mengalami kenaikan, namun ketika Juni 2012 kewajiban jangka pendeknya mengalami penurunan, hal ini sangat bagus bagi negara
. Untuk kewajiban jangka panjangnya dari bulan Juni 2011, Desember 2011, dan Juni 2012 justru terus meningkat. Ekuitas dana netonya terus mengalami peningkatan.
. Untuk kewajiban jangka panjangnya dari bulan Juni 2011, Desember 2011, dan Juni 2012 justru terus meningkat. Ekuitas dana netonya terus mengalami peningkatan.
Senin, 28 Mei 2012
THE MEANING OF CLOUD COMPUTING
Dewasa ini, teknologi sudah semakin maju dan berkembang. Perkembangan teknologi maju dengan pesat dibandingkan dengan yang lainnya. Berbeda dengan jaman dahulu yang masih susah sekali untuk melakukan komunikasi, sekarang komunikasi dapat dilakukan dengan sangat mudah karena adanya teknologi. Salah satunya adalah Cloud Computing.
Cloud
Computing berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari kata cloud dan
computing. Cloud berarti awan, adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di
diagram jaringan komputer. Secara singkat cloud computing dapat diartikan
sebagai gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan
pengembangan yang berbasis Internet (awan).
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang
dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma
di mana informasi secara permanen tersimpan di server di Internet dan
tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya
adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor,
monitor dan lain-lain."
Atau dengan kata lain Komputasi awan
dapat diartikan sebagai suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan
tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum yang diakses melalui
suatu penjelajah web dengan perangkat lunak
dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh
bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
iCloud merupakan layanan komputasi awan
terbaru yang dipublikasikan oleh Apple Inc. dalam acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC). iCloud memungkinkan para penggunanya
untuk mensinkronisasi data seperti foto, musik, dan dokumen ke dalam iPhone, iPad, Ipod Touch, Mac dan komputer secara otomatis pada waktu yang bersamaan. Sehingga
pengguna dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja tanpa perlu mem-back
up data secara manual.
iCloud merupakan bentuk pengembangan
dari trend teknologi terbaru dibidang jaringan yaitu komputasi awan
(Inggris:cloud computing)
iCloud bekerja pada perangkat yang memiliki sistem operasi Mac OS X, iOS dan Microsoft Windows terbaru yaitu Windows Vista dan Windows 7 .
Sistem komputasi awan kini masih
menjadi pro dan kontra hal ini tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan
pada sistem komputasi awan. Berikut sedikit ulasan mengenai kelebihan dan
kekurangan komputasi awan.
Kelebihan
Ÿ 1. Kemudahan dalam mengakses
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan kita
tidak mesti berada dihadapan satu komputer yang sama. Sebagai contohnya, yaitu
apabila kita diberikan tugas oleh atasan kita untuk membuat bahan presentasi
menggunakan format aplikasi power point, karena di komputer kita tidak ada
aplikasi power point-nya maka kita dapat membuatnya di Google docs ataupun di
Skydrive-nya Windows Live. Cukup koneksi ke internet login ke akun google atau
windows live kita, maka kita dapat membuatnya.
Ÿ 2. Fleksibilitas
Seperti contoh diatas, bahan
presentasi yang kita buat tidak perlu kita simpan di hardisk yang akan memakan
ruang space atau mungkin dimasukan ke flashdisk. Kita dapat membukanya di mana
saja asalkan terdapat koneksi internet
Ÿ 3. Penghematan
Khususnya bagi perusahaan-perusahaan
besar. Dengan adanya sistem komputasi awan memungkinkan perusahaan untuk
mengurangi infrastruktur komputer yang memerlukan biaya pengadaan dan perawatan
cukup besar.
Kekurangan
Ÿ 1. Koneksi Internet
Internet bisa dibilang jalan
satu-satunya jalan menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet
ditempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem komputasi awan.
Hal ini masih menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua
wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun
ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
Ÿ 2. Kerahasiaan dan Keamanan
Dengan menggunakan sistem komputasi
awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan
data-data kepada perusahaan penyedia server komputasi awan. Misalnya, kita menyimpan
foto kita di facebook, berarti kita mempercayai facebook.
Ÿ 3. Kualitas server komputasi awan
Salah satu pertimbangan terpenting
sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server komputasi awan.
Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan ketik server tempat dimana kita
menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma
buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan komputasi awan justru kita
malah dirugikan karena kualitas server yang buruk.
Prinsip
kerja cloud computing itu berawal dari prinsip fleksibilitas yang di mana user
(pengguna) lebih di manjakan dengan berbagai kemudahan dalam penggunaan
komputer.Jadi prinsip ini mengutamakan internet sebagai alat untuk mempermudah
pengguna komputer. Proses kerja cloud computing menggunakan internet sebagai
sistem utama sebagai pengolah atau aplikasi. Semua data atau perintah yang
dikirimkan akan di simpan atau diolah di dalam internet.
Selain
itu juga cloud computing menggunakan prinsip on-demand (saat itu juga) prinsip
ini juga membuat cloud computing dapat di gunakan kapan saja dan dimana saja.
Senin, 02 Januari 2012
Budgeting
TUGAS BUDGETING
PERILAKU ORANG DALAM MENYUSUN SUATU BUDGET
![]() |
Oleh:
Nama : BERLIANA WAHYU HARJANTI
NIM : C1C010072
Jurusan : AKUNTANSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI
PURWOKERTO
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulisan makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Budgeting Universitas Jenderal Soedirman, makalah ini berisi materi Budgeting, khususnya tentang perilaku orang dalam menyusun suatu budget.
Dalam penyusunan Makalah ini tentunya penyusun dibantu oleh beberapa pihak, untuk itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada :
- Ibu Umi Pratiwi selaku dosen pengampu mata kuliah Budgeting.
- Orang tua saya yang telah memberikan fasilitas untuk menyelesaikan makalah ini.
- Teman-teman seperjuangan yang juga telah membantu dan saling melengkapi dalam menyusun makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
PURWOKERTO
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Penyusunan anggaran adalah pekerjaan teknis. Bila mendengar kata anggaran maka orang pada umumnya akan membayangkan angka-angka dan estimasi serta menghubungkannya dengan hal yang berkaitan dengan keuangan. Meskipun penyusunan ini, seperti disinggung sebelumnya, merupakan tugas teknis namun tidak dapat dipungkiri bahwa dibalik itu semua adalah unsur manusia yang paling berperan. Manusia yang membuatnya dan mereka pula yang akan menggunakannya.
Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusia yang dterlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan. Anggaran dapat mempengaruhi perilaku manusia. Adanya anggaran mengakibatkan manusia membatasi tindakannya. Anggaran pula yang menyebabkan kinerja manajer selalu dan secara kontinyu dipantau serta dibandingkan. Hal ini pula yang mengakibatkan timbulnya tekanan.
Di balik permasalahan yang timbul akibat anggaran, ada juga yang beranggapan bahwa anggaran dapat memberikan keuntungan oleh sebab itu ia sering digunakan. Sebenarnya hampir semua orang membuat anggaran, meskipun banyak orang yang menggunakan anggaran tidak mengakui bahwa apa yang mereka lakukan merupakan aktivitas penganggaran.
B. Tujuan
- Mengetahui pengertian budgeting secara umum maupun menurut para ahli.
- Mengetahui perilaku seseorang dalam menyusun suatu budget.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budgeting
A.1. Pengertian Secara Umum
Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Budget berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa yang tertuang di dalam Budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kah kurang sukses bekerja.
A.2. Definisi Menurut Para Ahli
1. Menurut John R Bartizal
= Budget adalah suatu pengira-iraan yang diperhitungkan didasarkan pada data yang benar walaupun dengan pobabilitas tertentu. Budget adalah suatu forecast/ramalah yang mendetail daripada hasil perencanaan kegiatan perusahaan yang didasarkan pada pengharapan yang berasaskan tentang kapasitas perusahaan.
2. Menurut P Bakker
= Budgeting berarti memimpin, mengurus, dan mengatur badan usaha melalui Budget dan merupakan alat yang diperlukan bagi pimpinan suatu badan usaha.
3. Menurut Glenn A Welsch
= Budget adalah suatu bentuk statement daripada rencana dan kebijakan manajemen yang dipakai sebagai petunjuk atau blueprint dalam periode tertentu.
4. Menurut Stridiron JE Spinosa Cattela (Budgeting and Control Budget)
= Budgeting adalah penentuan tanggung jawab dalam angka bagi jalannya perusahaan di kemudian hari.
5. Menurut Gunawan Adisaputra
= Bussines Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam masalah perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Budget merupakan kata benda yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan.
6. Menurut Teguh Djiwanto
= Budget adalah suatu rancana yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka (unit barang atau uang) sebagai suatu proyeksi dari kegiatan yang akan datang dan merupakan pedoman dan garis kebijakan bagi tindakan-tindakan di masa depan serta merupakan alat kontrol yang baik bagi manajemen.
B. Tugas dan Tujuan Budgeting
1. Memberi garis kebijakan/pedoman bagi tindakan di masa depan.
2. Menciptakan alat pengamat-amatan (control) yang baik bagi pimpinan perusahaan.
3. Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang.
4. Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
C. Fungsi Budget
Anggaran adalah rencana-rencana kegiatan manajerial yang dinyatakan dalam bentuk keuangan. Anggaran tersebut merupakan perencanaan laba komprehensif jangka pendek yang memuat Tujuan dan sasaran perusahaan. Anggaran juga merupakan alat bagi manajemen yang menjamin pencapaian sasaran organisasi.
Anggaran yang disusun perusahaan tersebut harus disesuaikan dengan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Anggaran harus menggambarkan/merefleksikan adanya beban tambahan yang diperlukan usaha yang dilakukan (dalam bentuk iklan dan promosi atau pemasaran) untuk memacu/mendorong penjualan dan meningkatkan image perusahaan termasuk estimasi biaya upah dan gaji untuk mendukung tenaga penjualan yang lebih besar dan memberikan struktur komisi yang lebih menarik dengan harapan dapat lebih memotivasi usaha-usaha penjualan. Selanjutnya dalam anggaran hendaknya terkandung estimasi cash flow yang berkaitan dengan waktu pengumpulan kas dari pelanggan, pembayaran kas ke supplier, dan mengantisipasi peningkatan beban rupa-rupa. Dengan kata lain anggaran tersebut harus dibuat secara rinci mengenai bagaimana suatu perusahaan diharapkan beroperasi. Anggaran memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Merupakan hasil akhir dari suatu proses perencanaan perusahaan. Sebagai hasil negosiasi antar anggota perusahaan maka ia mengandung konsesus/kesepakatan organisasi tentang operasionalisasi tujuan perusahaan dimasa yang akan datang.
2. Merupakan cetak biru bagi pelaksanaan tindakan, yang merefleksikan apa yang menjadi prioritas-prioritas manajemen dalam mengalokasikan sumber daya-sumber daya perusahaan. Anggaran juga memberikan indikasi mengenai bagaimana unit-unit kecil organisasi diarahkan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
3. Berfungsi sebagai alat komunikasi internal perusahaan, yang menghubungkan satu departemen atau divisi dengan lainnya dan dengan top manajemennya.
4. Menyatakan sasaran dalam kriteria kinerja atau standar yang dapat diukur dan dibandingkan dengan hasil operasi yang dicapai. Dengan demikian dapat dijadikan dasar bagi evaluasi/penilaian kinerja bagi manajer pusat laba dan biaya.
5. Berfungsi sebagai alat kontrol yang dapat menunjukkan secara nyata kepada manajemen mengenai bagian-bagian yang menjadi kekuatan atau kelemahan perusahaan. Hal ini memungkinkan manajemen menentukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
6. Dapat mempengaruhi dan memotivasi para manajer dan karyawan untuk melakukan tindakan konsisten secara efisien dan efektif serta sesuai dengan sasaran organisasi.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran dapat dianggap sebagai alat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan. Dalam pelaksanaan program anggaran, penting bagi manajemen puncak untuk tidak menggunakan program ini sebagai cara menekan karyawan atau mencari kambing hitam atas suatu masalah. Tekanan tersebut hanya akan menghasilkan permusuhan, ketegangan, ketidakpercayaan dan bukannya peningkatan kerjasama serta produktivitas. Anggaran seharusnya tidak digunakan sebagai alat penekan, tetapi sebagai alat yang positif untuk membantu pencapaian tujuan, pengukuran prestasi, dan penentuan bidang yang memerlukan usaha serta perhatian yang lebih besar. Pandangan pekerja yang salah tentang program anggaran dapat dibatasi dengan keterlibatan aktif seluruh tingkatan organisasi dan dapat juga diatasi dengan penggunaan program anggaran ini secara tepat pada periode waktu tertentu.
D. Manfaat Penyusunan Bugdet
1. Masalah rentabilitas menjadi normatif (dijadikan ukuran).

2. Budget mengajarkan kepada semua pihak untuk berfikir dalam hal uang.
3. Budget memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menyelidiki mengapa realisasi lebih rendah/tinggi daripada budget.
4. Budget memberikan dasar untuk perhitungan harga pokok yang tepat.
5. Budget mendorong pada analisis diri sendiri, sesuai dengan fungsinya sebagai alat pengendalian.
6. Budget mengajarkan kepada para fungsionaris untuk berhemat.
7. Budget membantu dalam memperoleh kredit dari bank.
E. Syarat Penyusunan Budget yang Baik
1. Organisasi dari perusahaan yang bersangkutan harus baik.
2. Bagian administrasi/tata usaha harus dapat menyediakan angka-angka standar yang diperlukan untuk penyusunan anggaran.
3. Setiap orang yang berhubungan dengan budget harus dibuat budget minded (sadar akan pentingnya budget).
4. Budget harus seimbang, selaras, dan integral.
5. Budget harus fleksibel (luwes).
6. Budget harus tepat waktu.
7. Budget harus realistis dan netral, tidak terlalu pesimistis atau terlalu optimistis.
F. Keuntungan dan Kelemahan dari Penyusunan Budget
F.1. Keuntungan dari Penyusunan Budget
- Mencegah pemborosan waktu dan bahan.
- Mencegah kapasitas lebih dan kapasitas kurang.
- Memperlancar dan mempercepat proses produksi.
- Menjamin koordinasi yang baik.
F.2. Kelemahan dari Budget
- Rencana budget didasarkan pada taksiran-taksiran atau pengira-iraan.
- Program budget harus secara kontinyu disesuaikan (erat hubungannya) dengan keadaan.
- Pelaksanaan rencana budget tidak akan terjadi secara otomatis.
- Budget tidak dapat menggantikan tempat manajer atau bagian administrasi.
G. Proses Penyusunan Budget
Ada tiga tahapan besar dalam proses penyusunan budget : 1) penyusunan tujuan perusahaan, 2) implementasi dan 3) pengendalian dan evaluasi kinerja. Untuk mengembangkan suatu anggaran atau perencanaan laba ada beberapa langkah-langkah penting yang harus dilakukan, yaitu :
1. Top manajemen harus memutuskan apa yang menjadi tujuan jangka pendek perusahaan dan strategi-strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan dibutuhkan sebagai pedoman agar hasil-hasilnya dapat dicapai sedangkan strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Sasaran harus disusun dan sumberdaya-sumberdaya harus dialokasikan. Sasaran merupakan kuantifikasi jangka pendek dari tujuan, sebagai contoh tujuan suatu perusahaan adalah dapat meraih pangsa pasar yang lebih luas, strateginya dengan melakukan promosi dan iklan di berbagai media cetak dan elektronik, sedangkan sasarannya yaitu meningkatkan penjualan sebesar 10% pada tahun berjalan.
3. Suatu anggaran yang menyeluruh atau perencanaan laba harus disiapkan, disetujui oleh top manajemen, dan dikomunikasikan kepada supervisor dan para karyawan yang terkait
4. Profit planning dan Comprehensive Budget digunakan untuk mengontrol biaya dan menunjukkan permasalahan-permasalahan organisasi dengan cara membandingkan secara periodik hasil aktual dengan yang apa telah dianggarkan.
Interaksi manusia dibutuhkan dalam setiap langkah proses penganggaran ini. Oleh karenanya aspek-aspek perilaku dalam penganggaran harus benar-benar dipahami dalam rangka menghindari efek samping-efek samping tidak berfungsinya hubungan antar manusia dalam proses penganggaran ini.
1. Goal Setting Stage / Tahap Penetapan Tujuan
Aktivitas perencanaan dimulai dengan penterjemahan tujuan utama organisasi ke dalam aktivitas spesifik dari sasaran-sasaran. Untuk mengembangkan perencanaan yang realistis dan menciptakan suatu anggaran yang dapat dilaksanakan, interaksi yang luas dibutuhkan antara lini organisasi dengan para manajer. Controller dan direktur perencanaan memainkan kunci dalam proses interaksi antar manusia ini. Mereka bertanggungjawab untuk memprakarsai dan mengatur proses penyusunan anggaran dan untuk membantu individu-individu dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Ketika merumuskan tujuan organisasi dan menterjemahkannya ke dalam sasaran-sasaran operasional harus pula dipertimbangkan kongkruensi antara keinginan karyawan dengan kebutuhan manajer agar tujuan dan sasaran dapat dicapai.
Sasaran yang realistis dibuat melalui partisipasi yang berarti akan mempengaruhi setiap tingkatan manajer dan para karyawan, kurangnya partisipasi akan menghasilkan efek samping berupa penyimpangan perilaku. Konsep-konsep perilaku utama yang dapat mempengaruhi fase penetapan sasaran pada proses perencanaan adalah partisipasi, congruence, dan komitmen.
2. Implementation Stage / Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi rencana formal digunakan untuk mengkomunikasikan objectives dan strategi-strategi organisasi dan untuk memotivasi secara positif orang-orang yang ada di dalam organisasi. Hal ini dapat dicapai melalui penetapan tujuan-tujuan secara rinci kepada mereka yang bertanggungjawab untuk melaksanakannya. Agar rencana dapat terlaksana, rencana tersebut harus dikomunikasikan secara efektif, terjadinya kesalahpahaman harus dapat dideteksi dan dicarikan pemecahan masalahnya. Hanya dengan rencana formal yang disukai yang dapat menimbulkan kerjasama yang menyeluruh dari berbagai kelompok yang dapat menimbulkan motivasi.
Konsep-konsep perilaku yang utama yang mempengaruhi fase implementasi adalah komunikasi, kerjasama dan koordinasi.
3. Control and Performance Evaluation Stage / Tahap Pengendalian dan Penilaian Kinerja
Anggaran yang diimplementasikan akan berfungsi sebagai unsur kunci dalam system pengendalian. Anggaran tersebut akan menjadi tolok ukur bagi kinerja aktual dan akan menjadi dasar penilaian bagi Management by Exception. Hal itu menunjukkan bahwa management by exception jangan hanya melihat penyimpangan/selisih yang tidak menguntungkan saja melainkan juga penyimpangan yang menguntungkan.
Penyimpangan-penyimpangan yang menguntungkan dan kinerja yang melebihi standar akan mengindikasikan bahwa masa yang akan datang menghasilkan keuntungan melalui pengetahuan dan teknologi pada operasi yang serupa. Namun demikian, penyimpangan-penyimpangan yang menguntungkan dapat pula mengindikasikan kebutuhan penyesuaian terhadap anggaran. Sementara penyimpangan-penyimpangan yang tidak menguntungkan dan kinerja di bawah standar harus segera memicu perbaikan kegiatan dalam rangka menghindari timbulnya biaya atau kerugian.
Kebijakan-kebijakan manajemen, sikap-sikap, serta kegiatan-kegiatan dalam evaluasi kinerja dan tindak lanjut dari penyimpangan mempunyai sejumlah konsekuensi perilaku, yang mana jika tidak dipahami dan dikontrol, akan menghambat keberhasilan seluruh proses perencanaan dan pengawasan. Beberapa konsekuesi perilaku yang mungkin timbul yaitu tekanan, motivasi, aspirasi dan kekhawatiran.
H. Konsekuensi Penyimpangan pada Proses Penyusunan Budget
Fungsi-fungsi anggaran seperti penentu tujuan, pengawasan, dan mekanisme evaluasi kinerja dapat memicu sejumlah konsekuensi penyimpangan seperti ketidakpercayaan, perlawanan/penolakan, konflik internal, dan akibat sampingan lainnya yang tidak dikehendaki.
1. Distrust
Suatu anggaran mengandung seperangkat sasaran yang spesifik. Meskipun dapat disesuaikan dengan kejadian yang tidak diantisipasi sebelumnya, ia menimbulkan kekakuan/keterkejutan/ketidakfleksibelan. Anggaran adalah sumber dari tekanan yang dapat menciptakan kecurigaan/ketidakpercayaan, permusuhan, dan menyebabkan penurunan kinerja. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa sejumlah kecurigaan terjadi pada proses penyusunan anggaran di tingkat supervisor. Alasan timbulnya kecurigaan/ketidakpercayaan ini didasarkan pada kepercayaan para supervisor bahwa :
1. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan atau mengubah situasi “sebenarnya” dan gagal memberikan keberagaman faktor eksternal.
2. Anggaran tidak cukup menggambarkan variabel-variabel kualitatif seperti tenaga kerja, kualitas bahan, dan efisiensi mesin.
3. Anggaran menggambarkan secara sederhana apa yang telah diketahui supervisor.
4. Anggaran secara teratur digunakan untuk menggerakkan supervisor sehingga ukuran-ukuran kinerja dapat diperkirakan.
5. Anggaran melaporkan penekanan pada hasil bukan pada sebab.
6. Anggaran mengganggu gaya kepemimpinan para supervisor.
7. Anggaran cenderung memberi tekanan pada kegagalan.
2. Resistance
Meskipun anggaran digunakan secara luas dan sangat mendukung, namun tetap ditolak oleh banyak anggota organisasi. Alasan penolakan ini antara lain :
a. Anggaran membawa perubahan, dengan demikian mengancam status quo. Sumber-sumber pustaka ilmu sosial, manajemen, dan bidang ilmu perilaku organisasi dapat menjelaskan fenomena penolakan terhadap adanya perubahan tersebut. Banyak orang terbiasa untuk melakukan dan memandang sesuatu dengan cara tersendiri dan tidak tertarik untuk melakukan suatu perubahan. Adalah merupakan tantangan bagi manajemen untuk mengatasi penolakan untuk berubah ini dan berhasil memberikan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.
b. Proses anggaran membutuhkan sejumlah besar perhatian dan menyita banyak waktu. Para manajer atau supervisor merasa gerah dengan adanya kebutuhan perhatian dan waktu ini yang menyebabkan besarnya tanggung jawab hari ke hari. Oleh karena itu, umumnya mereka tidak ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran ini.
c. Banyak manajer dan supervisor tidak paham mengenai seluk beluk penyusunan anggaran. Mereka takut atau tidak mau belajar tentang perencanaan dan proses penyusunan anggaran agar dapat memberikan kontribusi yang berarti.
3. Internal Conflict
Anggaran membutuhkan interaksi antara individu-individu pada berbagai tingkatan organisasi. Konflik internal dapat berkembang sebagai hasil dari interaksi-interaksi ini, atau sebagai hasil dari laporan kinerja yang diperbandingkan antara satu departemen dengan departemen lainnya. Gejala/tanda yang paling umum dari adanya konflik adalah ketidakmampuan untuk mencapai kerjasama antarindividu dan antarkelompok selama proses penyusunan budget.
Internal konflik menciptakan persaingan dan permusuhan dalam lingkungan kerja. Konflik dapat menyebabkan orang untuk terfokus khusus pada kebutuhan departemennya sendiri dari pada kebutuhan organisasi secara menyeluruh. Situasi ini membuat congruence menjadi lebih sulit, atau bisa jadi tidak mungkin, untuk dicapai. Hal itu membangkitkan/menimbulkan kebencian pada manajemen dan, selanjutnya, pada anggaran. Untuk membuat segalanya bekerja dengan baik, tekanan dapat diturunkan dan ditolak/dilawan oleh manajer tingkat bawah, yang pada akhirnya mengakibatkan tekanan dan konflik yang lebih besar lagi. Persaingan ini dapat meningkat sementara kualitas kerja akan menurun. Untuk mengurangi/ menghilangkan tekanan ini, kesalahan akan ditumpahkan pada individu-individu atau kelompok tertentu. Hal ini berikutnya akan membuat konflik yang lebih parah lagi antara individu dan organisasi.
Untuk mengakhiri rantai/lingkaran kemelut ini, manajemen harus mengidentifikasi dan mendiagnosa penyebabnya. Selanjutnya dilakukan kegiatan - kegiatan yang dapat mengurangi/menghilangkan konflik internal serta membangun keharmonisan dan hubungan kerja yang produktif.
4. Other Unwanted Side Effects
Anggaran dapat menghasilkan efek-efek samping lainnya yang tidak diharapkan. Salah satunya adalah terbentuknya kelompok-kelompok (informal) kecil yang menggagalkan pencapaian sasaran-sasaran anggaran. Kelompok-kelompok karyawan ini pada awalnya dibentuk untuk memerangi konflik internal dan tekanan yang muncul akibat adanya anggaran. Tujuan mereka adalah untuk mengurangi tekanan. Namun, tujuan mereka dapat berlawanan dengan tujuan organisasi, dan akibatnya yang ditimbulkan dari aktivitas mereka justru berlawanan dengan tujuan semula yaitu mengurangi tekanan tersebut. Kelompok karyawan ini kadang-kadang melemparkan tanggung jawab pada departemen lain, mempertanyakan validitas data anggaran, dan mempengaruhi dengan cara-cara yang tidak baik/perlu. Situasi ini menyulitkan fungsi staff akuntansi untuk melaksanakan tugasnya secara efektif, menciptakan suatu tekanan dalam iklim organisasi, dan mengganggu kegunaan anggaran.
Anggaran umumnya dianggap sebagai alat manajer untuk menekan. Orang akan merasa ditekan ketika top manajemen mencoba meningkatkan efisiensi melalui pemberlakuan output yang optimal dari input yang minimal. Sebenarnya tekanan diperlukan, tetapi tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan frustasi, kemarahan, dan penyakit-penyakit fisik yang diakibatkan oleh stress. Dalam kaitannya dengan penyakit fisik akibat stress dalam pekerjaan berikut diberikan ilustrasinya.
Tekanan anggaran paling parah dirasakan oleh para supervisor yang bertanggung jawab atas tercapainya sasaran tertentu. Karena para supervisor umumnya tidak dapat melemparkan tanggung jawab ini pada bawahannya, mereka melakukan berbagai penyimpangan, salah satunya dengan cara mengubah proses pengukuran. Hal ini dilakukan dengan cara memanipulasi dan atau membuat keputusan operasional yang dapat meningkatkan kinerja tetapi dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Sebagai contoh, seorang mandor dapat menunda kebutuhan pemeliharaan, membebankan beban tertentu pada akun lain, atau mengendurkan anggaran untuk meningkatkan kinerjanya.
Anggaran juga dapat menekan inisiatif individu dan inovasi-inovasi karena lebih memilih menggunakan metode-metode usaha dengan kemungkinan keberhasilan yang telah diketahui dari pada metode-metode baru dengan kesempatan sukses belum pasti. Sehingga, individu-individu dalam organisasi umumnya kehilangan semangat inovasi.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan proses anggaran mengakibatkan perlunya pertimbangan-pertimbangan cermat yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek samping yang diharapkan. Untuk membuat anggaran dapat berjalan semestinya, karyawan harus mengetahui fungsi /manfaat anggaran sebagai alat positif untuk melancarkan kegiatan organisasi. Daripada memandang anggaran sebagai suatu alat keji yang menekan karyawan, lebih baik belajar untuk menerima anggaran sebagai alat untuk membangun kesesuaian sasaran dan sebagai standar kinerja yang memberikan keuntungan bagi seluruh anggota organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang saya buat tentang Perilaku Orang Dalam Menyusun Suatu Budget, maka agar tidak terjadi penyelewengan dalam penggunaan budget orang tersebut harus memiliki tujuan dalam penyusunan suatu budget. Selain itu orang yang menyusun budget harus terhindar dari segala sesuatu yang bersifat menekan.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J., Chen, Kung H., and Lin, Thomas W. 2000. Manajemen Biaya. Terjemahan oleh Susty Ambarriani. Jakarta : salemba Empat.
Chalos, Peter and Poon, Margaret C. C. 2000. Participation and Performance in Capital Budgeting Teams. Behavioral Research in Accounting. Volume 11.
Comerford, Sue E. and Abernety, Margaret A. 1999. Budgeting and the Management of Role Conflict in Hospitals. Behavioral Research in Accounting. Volume 11.
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality management. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Garrison, Ray H. and Noreen, Eric W. 2000. Akuntansi manajerial. Terjemahan oleh A. Totok Budisantoso. Jakarta : Salemba Empat.
Gary Siegel and Helene Ramanauskas-Marconi. 1989. Behavioral Accounting. Ohio : South-Western Publishing Co.
Kreitner, Robert and Kinicki, Angelo. 2003. Perilaku Organisasi. Terjemahan oleh Erly Suandy. Jakarta : Salemba Empat.
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Terjemahan oleh Tim indeks. Jakarta : Indeks.
Langganan:
Postingan (Atom)